Siapa yang tidak kenal dengan sosok satu ini,dia adalah guru agama di
SD Muhammadiyah Kutoarjo.
Yaitu Pak Prayit. Kita memilih Pak Prayit karena beliau sosok yang lemah lembut dan juga baik.
Selain itu banyak yang tidak diketahui banyak orang ternyata beliau mempunyai banyak pengalaman bekerja di berbagai tempat,misalnya:menjadi pedagang,petani,kuli bangunan,dan pekerja perusahaan. Namun akhirnya,beliau bekerja sebagai guru agama di SD Muhammadiyah pada 13 Juli 2010,dan itulah sosok Pak Prayit.
Inilah wawancara kelompok kami dengan Pak Prayit:
Asa dan anggota: “Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.”
Pak Prayit : “Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh.”
Asa: “Perkenalkan nama saya Asa,dan ini anggota saya.Kami dari kelas 5A untuk mewawancarai Pak Prayit,apakah boleh?
Pak Prayit: “Boleh,apa yang akan ditanyai?”
Asa: “Banyak.Saya mulai ya pak,sejak kapan Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah ini?”
Pak Prayit: “Sejak 13 Juli 2010.”
Asa: “Kelas berapa saja yang diajar Pak Prayit?”
Pak Prayit: “Kelas 4,5,dan 6.”'
Asa: “Apakah mengajar agama itu sulit Pak Prayit?”
Pak Prayit: “Kadang-kadang sulit,kadang-kadang juga tidak.” Asa: “Sudah berapa lama Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah Kutoarjo?” Pak Prayit: “Sudah satu (1) tahun lebih.” Asa: “Sebelum Pak Prayit mengajar disini,apakah pernah bekerja di tempat lain?” Pak Prayit: “Pernah tetapi bukan sebagai guru.Misalnya pernah sebagai pedagang,petani,kuli bangunan,dan pekerja perusahaan.” Asa: “Apakah banyak murid yang sering ramai ketika PakPrayit mengajar?” Pak Prayit: “banyak.” Asa: “Bagaimana Pak Prayit menanganinya?” Pak Prayit “Dengan cara diberi sangsi.” Asa: “Mengapa Pak Prayit lebih memilih pelajaran agama?” Pak Prayit: “Karena bermanfaat bagi dunia dan akhirat.” Asa: “Apa suka duka Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah Kutoarjo ini ?” Pak Prayit: “Sukanya karena murid-muridnya pintar,kalau dukanya karena saya harus berangkat pagi dari rumah.” Asa: “Apa pesan-pesan Pak Prayit agar murid-murid SD Muhammadiyah lebih berprestasi ?” Pak Prayit: “Murid-murid harus banyak belajar,berusaha,dan banyak berdo’a.” Itulah wawancara kami dengan Pak Prayit. SD Muhammadiyah Kutoarjo. Yaitu Pak Prayit. Kita memilih Pak Prayit karena beliau sosok yang lemah lembut dan juga baik. Selain itu banyak yang tidak diketahui banyak orang ternyata beliau mempunyai banyak pengalaman bekerja di berbagai tempat,misalnya:menjadi pedagang,petani,kuli bangunan,dan pekerja perusahaan. Namun akhirnya,beliau bekerja sebagai guru agama di SD Muhammadiyah pada 13 Juli 2010,dan itulah sosok Pak Prayit. Inilah wawancara kelompok kami dengan Pak Prayit:
Asa dan anggota: “Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.”
Pak Prayit : “Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh.”
Asa: “Perkenalkan nama saya Asa,dan ini anggota saya.Kami dari kelas 5A untuk mewawancarai Pak Prayit,apakah boleh?
Pak Prayit: “Boleh,apa yang akan ditanyai?”
Asa: “Banyak.Saya mulai ya pak,sejak kapan Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah ini?”
Pak Prayit: “Sejak 13 Juli 2010.”
Asa: “Kelas berapa saja yang diajar Pak Prayit?”
Pak Prayit: “Kelas 4,5,dan 6.”
Asa: “Apakah mengajar agama itu sulit Pak Prayit?”
Pak Prayit: “Kadang-kadang sulit,kadang-kadang juga tidak.”
Asa: “Sudah berapa lama Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah Kutoarjo?”
Pak Prayit: “Sudah satu (1) tahun lebih.”
Asa: “Sebelum Pak Prayit mengajar disini,apakah pernah bekerja di tempat lain?”
Pak Prayit: “Pernah tetapi bukan sebagai guru.Misalnya pernah sebagai pedagang,petani,kuli bangunan,dan pekerja perusahaan.”
Asa: “Apakah banyak murid yang sering ramai ketika PakPrayit mengajar?”
Pak Prayit: “banyak.”
Asa: “Bagaimana Pak Prayit menanganinya?”
Pak Prayit “Dengan cara diberi sangsi.”
Asa: “Mengapa Pak Prayit lebih memilih pelajaran agama?”
Pak Prayit: “Karena bermanfaat bagi dunia dan akhirat.”
Asa: “Apa suka duka Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah Kutoarjo ini ?”
Pak Prayit: “Sukanya karena murid-muridnya pintar,kalau dukanya karena saya harus berangkat pagi dari rumah.”
Asa: “Apa pesan-pesan Pak Prayit agar murid-murid SD Muhammadiyah lebih berprestasi ?”
Pak Prayit: “Murid-murid harus banyak belajar,berusaha,dan banyak berdo’a.”
Itulah wawancara kami dengan Pak Prayit, semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil dan bermanfaat untuk kita semua...
Yaitu Pak Prayit. Kita memilih Pak Prayit karena beliau sosok yang lemah lembut dan juga baik.
Selain itu banyak yang tidak diketahui banyak orang ternyata beliau mempunyai banyak pengalaman bekerja di berbagai tempat,misalnya:menjadi pedagang,petani,kuli bangunan,dan pekerja perusahaan. Namun akhirnya,beliau bekerja sebagai guru agama di SD Muhammadiyah pada 13 Juli 2010,dan itulah sosok Pak Prayit.
Inilah wawancara kelompok kami dengan Pak Prayit:
Asa dan anggota: “Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.”
Pak Prayit : “Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh.”
Asa: “Perkenalkan nama saya Asa,dan ini anggota saya.Kami dari kelas 5A untuk mewawancarai Pak Prayit,apakah boleh?
Pak Prayit: “Boleh,apa yang akan ditanyai?”
Asa: “Banyak.Saya mulai ya pak,sejak kapan Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah ini?”
Pak Prayit: “Sejak 13 Juli 2010.”
Asa: “Kelas berapa saja yang diajar Pak Prayit?”
Pak Prayit: “Kelas 4,5,dan 6.”'
Asa: “Apakah mengajar agama itu sulit Pak Prayit?”
Pak Prayit: “Kadang-kadang sulit,kadang-kadang juga tidak.” Asa: “Sudah berapa lama Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah Kutoarjo?” Pak Prayit: “Sudah satu (1) tahun lebih.” Asa: “Sebelum Pak Prayit mengajar disini,apakah pernah bekerja di tempat lain?” Pak Prayit: “Pernah tetapi bukan sebagai guru.Misalnya pernah sebagai pedagang,petani,kuli bangunan,dan pekerja perusahaan.” Asa: “Apakah banyak murid yang sering ramai ketika PakPrayit mengajar?” Pak Prayit: “banyak.” Asa: “Bagaimana Pak Prayit menanganinya?” Pak Prayit “Dengan cara diberi sangsi.” Asa: “Mengapa Pak Prayit lebih memilih pelajaran agama?” Pak Prayit: “Karena bermanfaat bagi dunia dan akhirat.” Asa: “Apa suka duka Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah Kutoarjo ini ?” Pak Prayit: “Sukanya karena murid-muridnya pintar,kalau dukanya karena saya harus berangkat pagi dari rumah.” Asa: “Apa pesan-pesan Pak Prayit agar murid-murid SD Muhammadiyah lebih berprestasi ?” Pak Prayit: “Murid-murid harus banyak belajar,berusaha,dan banyak berdo’a.” Itulah wawancara kami dengan Pak Prayit. SD Muhammadiyah Kutoarjo. Yaitu Pak Prayit. Kita memilih Pak Prayit karena beliau sosok yang lemah lembut dan juga baik. Selain itu banyak yang tidak diketahui banyak orang ternyata beliau mempunyai banyak pengalaman bekerja di berbagai tempat,misalnya:menjadi pedagang,petani,kuli bangunan,dan pekerja perusahaan. Namun akhirnya,beliau bekerja sebagai guru agama di SD Muhammadiyah pada 13 Juli 2010,dan itulah sosok Pak Prayit. Inilah wawancara kelompok kami dengan Pak Prayit:
Asa dan anggota: “Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.”
Pak Prayit : “Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh.”
Asa: “Perkenalkan nama saya Asa,dan ini anggota saya.Kami dari kelas 5A untuk mewawancarai Pak Prayit,apakah boleh?
Pak Prayit: “Boleh,apa yang akan ditanyai?”
Asa: “Banyak.Saya mulai ya pak,sejak kapan Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah ini?”
Pak Prayit: “Sejak 13 Juli 2010.”
Asa: “Kelas berapa saja yang diajar Pak Prayit?”
Pak Prayit: “Kelas 4,5,dan 6.”
Asa: “Apakah mengajar agama itu sulit Pak Prayit?”
Pak Prayit: “Kadang-kadang sulit,kadang-kadang juga tidak.”
Asa: “Sudah berapa lama Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah Kutoarjo?”
Pak Prayit: “Sudah satu (1) tahun lebih.”
Asa: “Sebelum Pak Prayit mengajar disini,apakah pernah bekerja di tempat lain?”
Pak Prayit: “Pernah tetapi bukan sebagai guru.Misalnya pernah sebagai pedagang,petani,kuli bangunan,dan pekerja perusahaan.”
Asa: “Apakah banyak murid yang sering ramai ketika PakPrayit mengajar?”
Pak Prayit: “banyak.”
Asa: “Bagaimana Pak Prayit menanganinya?”
Pak Prayit “Dengan cara diberi sangsi.”
Asa: “Mengapa Pak Prayit lebih memilih pelajaran agama?”
Pak Prayit: “Karena bermanfaat bagi dunia dan akhirat.”
Asa: “Apa suka duka Pak Prayit mengajar di SD Muhammadiyah Kutoarjo ini ?”
Pak Prayit: “Sukanya karena murid-muridnya pintar,kalau dukanya karena saya harus berangkat pagi dari rumah.”
Asa: “Apa pesan-pesan Pak Prayit agar murid-murid SD Muhammadiyah lebih berprestasi ?”
Pak Prayit: “Murid-murid harus banyak belajar,berusaha,dan banyak berdo’a.”
Itulah wawancara kami dengan Pak Prayit, semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil dan bermanfaat untuk kita semua...
Komentar
Posting Komentar